Sudhamek AWS adalah sosok di balik nama besar Garudafood yang merupakan alumnus Universitas Kristen Satya Wacana. Beliau menyelesaikan studinya di kampus UKSW dengan dua gelar sarjana sekaligus yaitu Sarjana Ekonomi (1981) dan Sarjana Hukum (1982).
Perjalanan Karir dan Prestasi
Deretan prestasi membanggakan yang ia torehkan seperti ERNST & YOUNG – INDONESIA ENTREPRENEUR OF THE YEAR, sebagai penghargaan yang diberikan kepada wirausahawan terbaik di Indonesia. Tidak mudah untuk mencapai kesuksesan, perjalanan panjang telah membentuk Sudhamek AWS menjadi seseorang seperti sekarang ini dengan telah mengukir banyak pencapaian terbaik di bidangnya. Berkat ketekunan, keuletan, kerja keras yang diiringi doa (sebagai nilai-nilai yang diajarkan oleh kedua orangtuanya) telah mengantarkan Sudhamek pada suatu capaian yang bahkan tidak pernah ia duga sebelumnya.
Bermula dari hobinya berwirausaha sejak kuliah, Sudhamek memulainya dari bawah dengan berjualan hasil konveksi/garmen yang dilanjutkan berdagang kacang kulit dengan merek Garuda dari warung ke warung di Salatiga hingga melayani pesanan kacang hingga ke kota Solo. Bermodalkan mobil box untuk mengantarkan dagangan ke retailer, Sudhamek juga terkadang meminjam sepeda motor bebek milik sang pacar ketika pesanan kecil dengan mengusung tas ranselnya. Ia melakoni semua itu dengan semangat dan tidak pernah mengeluh. Niat awalnya menekuni bisnis keluarga adalah untuk membantu kakak-kakaknya yang telah bekerja keras membantu ekonomi keluarga dengan merintis bisnis kacang tanpa merek. Namun ternyata kiprah Sudhamek mengembangkan merek Kacang Garuda dan perusahaan Garudafood bahkan jauh melebihi ekspektasi dan bahkan menjadi salah satu perusahaan makanan dan minuman Indonesia terdepan saat ini.
Filosofi hidup: “Kita ini hanya alat, bukan pelaku. Artinya, pelaku adalah Tuhan. Sebagai alat harus berusaha melakukan yang terbaik melalui pekerjaan yang diberikan”
Sudhamek AWS membuktikan bahwa iman dan takut akan Tuhan adalah segalanya. Di usia yang terbilang tidak muda lagi ia justru dipercaya mengemban amanah sebagai Dewan Pengarah di Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Ia mempraktikkan Mindfulness-Based Business (MBB) atau berbisnis dengan hati sejak 2001 dalam mengelola bisnis di Garudafood dan memandang bahwa bukan hanya dalam berbisnis, dalam menjalani pekerjaan atau profesi apapun, bukanlah sekadar menggapai profit atau keuntungan pribadi sebanyak-banyaknya. Menurut Sudhamek, sejatinya yang kita kerjakan adalah demi menumbuhkan benih-benih kebaikan bagi kepertingan bersama. Atas prestasinya tersebut, pada 23 Januari 2016, Sudhamek memperoleh gelar doktor kehormatan (Doktor Honoris Causa) dari UKSW. Gelar yang dikukuhkan oleh Rektor UKSW Prof. Dr (HC) Pdt. John A. Titaley, Th.D dan disaksikan oleh senat UKSW ini diberikan atas keberhasilannya telah berkontribusi khususnya dalam studi manajemen dan dunia usaha karena mampu menjadi role model dalam memadukan kekuatan kompetensi manusia dengan keteguhan iman kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.
Sumber:
Sosok dan Kiprah 45 plus Alumni Fakultas Ekonomi Edisi Dies FE 45 1959-2004. 2004. “Sudhamek AWS Alumni FE UKSW 1976”. Salatiga. Fakultas Ekonomi UKSW
Satya Wacana Alumni News (SWAN) Edisi 3. (April 2016) Hal 3. “Penganugerahan gelar Dr. HC kepada Sudhamek AWS”.