Memperkuat jaringan kerja sama, Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Pemerintah Kabupaten Belu dalam sebuah seremoni yang berlangsung di Grha Kartini, baru-baru ini. MoU ini ditandatangani langsung oleh Rektor UKSW, Profesor Intiyas Utami, dan Bupati Belu, Willybrodus Lay, S.H.
Turut hadir dalam acara ini jajaran pimpinan universitas, yakni Wakil Rektor Bidang Pengajaran, Akademik, dan Kemahasiswaan, Profesor Ferdy S. Rondonuwu, Wakil Rektor Bidang Keuangan, Infrastruktur, dan Perencanaan, Priyo Hari Adi, Ph.D., Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi, dan Kewirausahaan, Profesor Eko Sediyono, serta Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Kealumnian, Profesor Yafet Yosafat Wilben Rissy.
Dari pihak Pemerintah Kabupaten Belu, hadir Kepala Dinas Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Frederikus Bere Mau, S.T., Staf Ahli Bupati Bidang Politik, Hukum, dan Pemerintahan Aloysius Fahik, S.STP., serta Tim Pakar Bupati Belu Mr. Chong Yu.
Bupati Belu menyampaikan apresiasinya atas sambutan hangat yang diterima di UKSW.
“Terima kasih atas kebaikan hati UKSW. Semoga kerja sama ini membawa perubahan besar bagi masyarakat Kabupaten Belu,” ujarnya.

UKSW Siap Berkolaborasi
Dalam sambutannya, Rektor Intiyas menyampaikan kesiapan UKSW untuk berkolaborasi dalam mendukung pembangunan di Kabupaten Belu.
“UKSW berterima kasih atas kepercayaan Pemerintah Kabupaten Belu. UKSW dengan 15 fakultas dan 64 program studi memiliki sumber daya keilmuan yang dapat dimanfaatkan untuk mengatasi persoalan pembangunan, mulai dari bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, hingga pengembangan pariwisata berkelanjutan,” ungkap Rektor Intiyas.
Tidak hanya berhenti pada penandatanganan nota kesepahaman, diskusi antara kedua pihak juga menghasilkan program prioritas sebagai bentuk kerja sama konkret yang akan segera diwujudkan. Program tersebut antara lain seperti pelatihan bagi BUMDes melalui Akademi BUMDes UKSW dan pelatihan koperasi digital untuk koperasi Merah Putih. Program ini sejalan dengan prioritas pembangunan nasional di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Diharapkan dengan adanya digitalisasi koperasi dan pendampingan BUMDes serta koperasi dan BUMDes di Kabupaten Belu akan lebih maju, efisien dan profitable sehingga berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Belu dan menjadi role model bagi koperasi Merah Putih dan BUMDes lainnya.
Profesor Yafet Rissy menambahkan, dalam jalinan kerja sama ini, UKSW yang memiliki Fakultas Pertanian dan Bisnis juga Fakultas Ekonomika dan Bisnis juga telah melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Belu sehingga bisa mengidentifikasi persoalan di sana, khususnya terkait pertanian dan perekonomian.
“Kami juga siap membantu untuk meningkatkan angka partisipasi pendidikan karena UKSW juga mempunyai sumber daya handal melalui Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Dari sektor ekonomi kita juga akan mengidentifikasi sektor produktif yang bisa dijadikan leading sector, termasuk peternakan dan perikanan,” papar Profesor Yafet Rissy.
Bupati Belu menyampaikan harapannya agar kerja sama ini menjadikan Kabupaten Belu sebagai pilot project untuk koperasi Merah Putih. “Kami berharap Belu dapat menjadi daerah percontohan dan pemimpin dalam pengembangan koperasi Merah Putih,” ujarnya.
Acara turut dihadiri oleh para dekan dan ketua program studi di lingkungan UKSW. Usai penandatanganan, dilakukan diskusi mengenai karakteristik program studi yang dimiliki UKSW dan potensinya dalam mendukung pembangunan di Kabupaten Belu. Rombongan juga mengunjungi area kampus Kartini dan asrama mahasiswa UKSW.
Kerja sama ini menjadi langkah nyata dalam menjalin sinergi antara institusi pendidikan tinggi dan pemerintah daerah demi pembangunan berkelanjutan yang berdampak langsung pada masyarakat.
Melalui kegiatan ini pula, UKSW sekaligus menunjukkan dukungan nyata terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDGs ke-4 pendidikan berkualitas dan ke-17 kemitraan untuk mencapai tujuan.
Sebagai Perguruan Tinggi Swasta (PTS) terakreditasi Unggul, UKSW telah berdiri sejak 1956 dengan 15 fakultas dan 64 program studi di jenjang D3 hingga S3, dengan 31 Prodi Unggul dan A. Terletak di Salatiga, UKSW dikenal dengan julukan Kampus Indonesia Mini, mencerminkan keragaman mahasiswanya yang berasal dari berbagai daerah. Selain itu, UKSW juga dikenal sebagai “Creative Minority” yang berperan sebagai agen perubahan dan inspirasi bagi masyarakat. Salam Satu Hati UKSW! (Upk_TimKomblik/foto:Upk)
