Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) sebagai kampus yang melahirkan Creative Minority, terus menunjukkan komitmennya untuk memberikan dampak positif dan nyata kepada masyarakat. Komitmen ini tercermin melalui kegiatan “Proyek Kepemimpinan” yang belum lama ini diselenggarakan oleh mahasiswa Pendidikan Profesi Guru (PPG) Program Studi (Prodi) Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP).
Melalui mata kuliah Proyek Kepemimpinan ini, para mahasiswa PPG Pendidikan Matematika yang tergabung dalam tiga kelompok menghadirkan inovasi untuk mengatasi berbagai persoalan di sekolah dan lingkungan masyarakat.
Melalui wawancara secara daring, Jumat (02/05/2025), Ketua Program Studi Pendidikan Matematika Danang Setyadi, M.Pd., menyampaikan bahwa pada mata kuliah ini, mahasiswa PPG Prodi Pendidikan Matematika melakukan pengamatan, mengidentifikasi masalah di komunitas, dan menyusun dokumen rancangan proyek.
Danang Setyadi berharap melalui kegiatan ini mahasiswa dapat menyusun lebih detail inisiatif dan strategi eksekusi proyek kepemimpinan yang telah dirancang untuk mendorong kemandirian sekolah atau komunitas dalam menemukan esensi dan potensinya serta memanfaatkan sumberdaya serta nilai kebijaksanaan setempat secara kontekstual dan berkesinambungan.
“Capaian perkuliahan ini tidak hanya membentuk kepemimpinan mahasiswa yang berdampak terhadap kemandirian sekolah atau komunitas, melainkan juga berkontribusi bagi peningkatan kualitas pembelajaran serta pembentukan potensi dan karakter peserta didik secara berkesinambungan,” ujarnya.

Proyek Inovatif
Adapun proyek yang sudah diterapkan kepada sekolah dan masyarakat tersebut yaitu “Pemanfaatan Minyak Jelantah untuk Lilin Aromaterapi” bagi anggota Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) di Dusun Ngimbun RT 004 RW 03 Desa Karangjati, “Membuat Kerajinan Mozaik Geometri Rumah Adat dari Cangkang Telur” bagi peserta didik kelas VII SMP Negeri 2 Salatiga, serta “Sehat Sejak Dini, Masa Depan Berseri: Implementasi Pembiasaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)” yang dilaksanakan di TK Islam Al-Fath Salatiga.
Proyek “Pemanfaatan Minyak Jelantah untuk Lilin Aromaterapi” yang bekerja sama dengan Narwastuscents ini hadir sebagai solusi kreatif dalam mengolah limbah minyak jelantah menjadi produk yang bernilai ekonomis. Melalui sosialisasi dan pelatihan yang diberikan, anggota PPK Dusun Ngimbun tidak hanya mengatasi masalah lingkungan, tetapi juga didorong untuk melihat peluang usaha.
Sementara itu, proyek “Membuat Kerajinan Mozaik Geometri Rumah Adat dari Cangkang Telur” berhasil memadukan unsur seni dan matematika guna memperkaya pengalaman belajar peserta didik melalui pendekatan yang kontekstual dan berbasis budaya. Para peserta diajak untuk mempelajari bentuk-bentuk geometri pada kontruksi bagunan rumah adat yang disertai dengan aktivitas kreatif.
Di sisi lain, pada proyek “Sehat Sejak Dini, Masa Depan Berseri: Implementasi Pembiasaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)” yang dikemas secara interaktif dan menyenangkan ini difokuskan untuk meningkatkan pemahaman dan penerapan PHBS di kalangan anak-anak TK Islam Al-Fath. Mereka diajarkan untuk mencuci tangan dan menggosok gigi dengan benar. Tak berhenti sampai di situ, para peserta juga diberikan pengenalan tentang pentingnya mengkonsumsi makanan sehat dan bergizi melalui kegiatan membuat piring sehat yang mendidik mereka secara visual dan praktis.
Kegiatan ini mendapatkan tanggapan positif dari para penerima Proyek Kepemimpinan, di antaranya Kepala Sekolah TK Islam Al-Fath Salatiga, Siti Maslakhatul An’amah, S.Ag., S.Pd.AUD. Ia menyampaikan rasa terima kasihnya kepada mahasiswa PPG FKIP UKSW karena telah memberikan kontribusi nyata dalam pendidikan khususnya bagi anak-anak. “Melalui kegiatan ini anak-anak merasa senang sekali dan banyak ilmu yang didapatkan sehingga mereka merasa bahagia dan kami pun juga berterima kasih karena teman-teman mahasiswa memberikan pelayanan yang sangat memuaskan,” katanya.
Acara ini menjadi tindakan nyata yang dilakukan oleh UKSW untuk mewujudkan Sustainable Development Goals (SDGs) ke-4 pendidikan berkualitas. Sebagai Perguruan Tinggi Swasta (PTS) terakreditasi Unggul, UKSW telah berdiri sejak 1956 dengan 15 fakultas dan 64 program studi di jenjang D3 hingga S3, dengan 28 Prodi Unggul dan A. Terletak di Salatiga, UKSW dikenal dengan julukan Kampus Indonesia Mini, mencerminkan keragaman mahasiswanya yang berasal dari berbagai daerah. Selain itu, UKSW juga dikenal sebagai “Creative Minority” yang berperan sebagai agen perubahan dan inspirasi bagi masyarakat. Salam Satu Hati UKSW! (Wiw_TimKomblik/foto:istimewa)

