Dalam upaya mengembangkan sumber daya kampus, Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) sepakat menjalin kerja sama dengan Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) Wilayah VI Jawa Tengah, Kamis (26/09/2024) di Hotel Grasia Semarang.
Jalinan kerja sama ini diwujudkan dalam penandatangan Nota Kesepahaman oleh Rektor UKSW Prof. Intiyas Utami dan Ketua Aptisi Wilayah VI Jawa Tengah Prof. Dr. Ir. Edi Noersasongko, M.Kom. Penandatangan Nota Kesepahaman yang dirangkai dengan kegiatan “Leadership Summit” ini dihadiri oleh Kepala Layanan Lembaga Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah VI Bhimo Widyo Andoko, S.H., M.H.
Turut hadir dalam acara ini dari pihak UKSW yaitu Kepala Penjaminan Mutu (LPM) Dr. Adita Sutresno, S.Si., M.Sc., Direktur Direktorat Penjaminan Mutu Pendidikan (DPMP) Arthik Davianti, S.E., M.Si., Ph. D., dan Direktur Direktorat Penjaminan Mutu dan Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (DPM2P) Ns. Rosiana Eva Rayanti, S.Kep., MSN. Sedangkan dari Aptisi Wilayah VI Jawa Tengah dihadiri oleh Prof. Dr. Y. Sutomo selaku sekretaris.
Tertuang dalam Nota Kesepahaman, kerja sama ini bertujuan untuk melaksanakan dan meningkatkan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, memberikan kesepahaman bagi kedua pihak untuk mengimplementasikan ilmu pengetahuan, teknologi, pengembangan kelembagaan, serta peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Selain itu, ruang lingkup dalam jalinan kerja sama ini meliputi pelatihan untuk penguatan tata kelola dan pendampingan penjaminan mutu Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di lingkup APTISI Wilayah VI Jawa Tengah serta penyelenggaraan kegiatan yang berkaitan dengan peningkatan kinerja institusi.
Kunci sukses organisasi
Tak hanya melakukan penandatangan Nota Kesepahaman, sebagai bagian dari implementasi kerja sama tersebut, acara dilanjutkan dengan pelatihan “Leadership Summit” yang di fasilitatori oleh UKSW.
Kegiatan yang digelar hingga Jumat (27/09/2024) ini diikuti oleh 27 pimpinan PTS dan yayasan anggota APTISI Wilayah VI Jawa Tengah. Beberapa diantaranya yaitu Universitas Semarang, Universitas Pekalongan, Universitas Duta Bangsa Surakarta, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pariwisata Indonesia (STIEPARI) Semarang, dan Yayasan Pendidikan Hakli Semarang.
Dalam sambutannya, Prof. Dr. Ir. Edi Noersasongko, M.Kom., menyampaikan pelatihan leadership summit yang di fasilitatori oleh UKSW ini diharapkan dapat menambah ilmu dan pengalaman para peserta mengenai strategi pengelolaan perguruan tinggi yang efektif.
“Semoga ilmu dan pengalaman yang dimiliki UKSW dapat ditularkan kepada semua yang hadir di sini. Di mana perguruan tinggi swasta lain dapat berkembang, menghasilkan mahasiswa yang berkualitas, dan meraih akreditasi unggul,” ungkapnya
Sementara itu, Rektor Intiyas sebagai pembicara tunggal dalam leadership summit kali ini menyatakan kesempatan yang diberikan kepada UKSW untuk menjadi fasilitator ini adalah suatu kehormatan.
“UKSW berbangga membantu APTISI menyelenggarakan leadership summit mendampingi pimpinan PTS se-Jawa Tengah untuk memikirkan strategic plan di 25 tahun yang akan datang,” imbuhnya.
Karakter kepemimpinan
Mengawali paparannya Rektor Intiyas mengajak para peserta untuk meninjau kembali pentingnya karakter kepemimpinan yang memiliki kemampuan melihat masa depan. Secara mendalam ia menguraikan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk menyusun strategic plan perguruan tinggi swasta dalam menghadapi perubahan dunia di masa depan.
Dalam leadership summit yang berlangsung interaktif tersebut, Rektor perempuan pertama UKSW menjelaskan tiga hal yang melatarbelakangi acara ini yaitu rapid industrial revolution, universitas perlu bertahan dan bertumbuh, serta institusi mencetak generasi masa depan.
Lebih jauh ia menuturkan bahwa sebagai pemimpin PTS harus memahami visi institusi di 25 tahun yang akan datang. Selain itu, para pemimpin juga memiliki kemampuan untuk mengklasifikasi the strategic areas yang menjadi fokus, dan menentukan strategic support system.
“Kunci sukses sebuah organisasi terletak pada penyelarasan strategis atau strategic alignment, kemampuan untuk mengenali kekuatan internal kampus serta memahami perubahan yang akan terjadi di masa depan,” tuturnya.
Setiap sesi berlangsung dengan penuh semangat, Rektor Intiyas tak hanya berbagi pengalaman dan materi saja, melainkan juga mengajak para peserta untuk membentuk kelompok dan berdiskusi mengenai isu-isu yang akan terjadi di 25 tahun yang akan datang.
Kegiatan ini mendapat apresiasi positif, termasuk dari Rektor Universitas Pekalongan, Dr. Andi Kushermanto, S.E., M.M., yang menyatakan bahwa acara ini memberi wawasan bagi pemimpin PTS untuk memandang pendidikan 25 tahun ke depan. “Selain itu, materi ini juga memberikan insight kepada kami bagaimana proses alignment penyelarasan di setiap lini kampus harus diperhatikan,” bebernya.
Salam Satu Hati UKSW! (Wiw_TimKomblik/foto:Wiw)